Pernahkah Anda merasa gelisah saat tidak memegang ponsel, khawatir ketinggalan berita atau tren terbaru? Atau mungkin, Anda pernah melakukan sesuatu hanya karena semua orang melakukannya? Fenomena ini dikenal sebagai Fear of Missing Out (FOMO)—ketakutan akan kehilangan momen berharga yang dialami orang lain. Tapi, apa sebenarnya yang membuat kita begitu takut tertinggal? Apakah ini sekadar keinginan untuk mengikuti tren, atau ada ketakutan yang lebih mendalam tentang makna hidup kita?

Baca lebih lanjut

Pada bagian sebelumnya, kita sudah membahas bagaimana matematika sering kali dianggap menakutkan karena persepsi sosial dan tekanan eksternal. Namun, ketakutan ini juga dipengaruhi oleh cara matematika diajarkan sejak dini. Penting bagi anak untuk memiliki daya lenting atau resiliensi matematika. Apa itu dan bagaimana metode pengajaran bisa membangun “daya lenting matematika” (mathematical resilience) atau justru sebaliknya menumbuhkan kecemasan?

Baca lebih lanjut

Di tengah persaingan global yang semakin ketat, pendidikan tinggi bukan hanya tentang gelar, tapi juga tentang kesempatan untuk mengubah hidup. Sayangnya, biaya pendidikan yang mahal sering menjadi tembok penghalang bagi banyak orang. Inilah mengapa beasiswa hadir sebagai “jembatan emas” untuk meraih mimpi. Tapi tahukah Anda bahwa beasiswa bukan sekadar uang tunai atau tiket kuliah gratis? Ada tanggung jawab besar di baliknya—sebuah tuntutan untuk membentuk kebiasaan belajar yang konsisten. Lalu, bagaimana hubungan antara beasiswa, motivasi, dan kedisiplinan belajar?

Baca lebih lanjut

Seorang ibu, kita panggil saja Mawar, memiliki pandangan yang ideal mengenai pengasuhan dan berbagai rencana dalam hidup, terutama yang berkaitan dengan keluarga dan anak. Ia mengira bahwa hidup akan penuh dengan bunga dan pelangi. Atau dengan kata lain, semua akan indah dan berjalan sesuai rencana. Namun, pada kenyataannya tidak seperti itu. Rencana yang dibuatnya tidak berjalan dengan mulus, berakhir berantakan, bahkan disertai dengan dampak pada kesehatan mental dan fisiknya, seperti kelelahan, burnout, hingga stres yang berlarut-larut. Reaksi emosional seperti kecewa, marah dan sedih pun rentan untuk terjadi. Apakah Anda pernah mengalami hal serupa?

Baca lebih lanjut

Balita adalah sosok yang penuh rasa ingin tahu dan energi tanpa batas. Meskipun masih dalam tahap perkembangan yang pesat, banyak yang mungkin tidak menyangka bahwa mereka sebenarnya sudah memiliki kemampuan untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai pekerjaan rumah tangga sederhana. Dengan pendekatan yang tepat, kegiatan ini tidak hanya membantu mereka belajar tanggung jawab, melainkan juga mendukung perkembangan motorik, kognitif, dan emosional mereka. Apa saja yang bisa mereka kerjakan di rumah?

Baca lebih lanjut

Kontak mata adalah perilaku komunikasi nonverbal yang penting yang sebagian besar dari kita menggunakannya dalam interaksi sosial. Kita tahu bahwa kontak mata membantu orang untuk mengkomunikasikan minat dan ketertarikan mereka terhadap pasangan berkomunikasi. Kontak mata juga penting untuk mengkomunikasikan ketertarikan dalam berinteraksi sosial dengan seseorang. Seringkali, kita harus menjaga kontak mata untuk memahami dan merespon terhadap petunjuk sosial dari orang lain. Kegagalan dalam melakukan kontak mata juga bisa disalah artikan oleh orang lain sebagai tidak tertarik ataupun tidak memperhatikan. Bagaimana dengan mereka yang hidup dengan autisme?

Baca lebih lanjut

Kita tentu familier dengan pandangan bahwa untuk mencapai kesuksesan diperlukan kerja keras. Bahkan kita memiliki peribahasa, “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” yang bisa diartikan bahwa untuk memperoleh kesuksesan kita perlu bekerja keras terlebih dahulu. Memang, sepertinya mustahil melihat orang-orang yang bermalas-malasan menjadi sukses. Namun, apakah dengan kerja keras saja cukup untuk mencapai kesuksesan?

Baca lebih lanjut

“And they live happily ever after.” Demikianlah biasanya tulisan dalam lembar terakhir buku cerita dongeng, biasanya tersurat ketika tokoh utama dongeng tersebut menikah. Seringkali cerita akan ditutup dengan adanya pesta pernikahan meriah yang menggambarkan sukacita ataupun sorotan kepada kedua sejoli yang berbahagia. Di situlah kisah berakhir.

Baca lebih lanjut

Bagi sebagian anak, orang tua menjadi sosok pelindung, penyedia kasih sayang dan pemberi kehangatan, serta menjadi panutan dalam kesehariannya. Hal ini membuat relasi anak dan orang tua di usia kanak-kanak sangat signifikan dalam membentuk rasa aman dan ketercukupan kebutuhan seorang anak, baik psikologis, material, maupun secara fisik. Peristiwa kehilangan orang tua di masa kanak-kanak menjadi suatu kondisi yang merampas rasa aman dan kesejahteraan anak.

Baca lebih lanjut