Bagi pengguna aktif media sosial saat ini pasti sudah sangat familiar dengan istilah “Daddy Issues”. Namun, istilah ini seringkali disalahpahami oleh banyak orang. Daddy issues sendiri bukanlah istilah medis ataupun psikologis yang tercantum dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), tetapi istilah ini memang sering digunakan di media sosial atau kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan perempuan yang memiliki pasangan pria yang umurnya lebih tua. Jadi, apa sebenarnya daddy issues itu?

Daddy issues adalah pengalaman traumatis seseorang yang memiliki hubungan tidak baik dengan ayah atau seseorang yang tidak mempunyai figur ayah dalam kehidupan mereka selama masa kanak-kanak.  Anak-anak yang memiliki hubungan tidak baik dengan ayahnya akan tumbuh menjadi orang dewasa yang kesulitan untuk memiliki hubungan yang dekat pada orang lain karena timbul perasaan yang tidak aman akibat dari trauma masa kecilnya.

Daddy issues tidak hanya dialami oleh perempuan, laki-laki pun dapat mengalaminya. Namun, pada artikel kali ini kita akan fokus membahas dampaknya dari perspektif perempuan. Perempuan yang mengalami daddy issues akan merasakan dampak yang sangat berpengaruh ke dalam kehidupan percintaannya. Adapun beberapa dampak dari daddy issue pada hubungan percintaan perempuan menurut Barbara Field, seorang konsultan kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis, yaitu:

  1. Memiliki pasangan yang berusia lebih tua

Perempuan dengan masalah daddy issues akan mencari pasangan laki-laki yang lebih tua darinya untuk menggantikan figur ayah. Dengan memiliki pasangan berusia lebih tua mereka akan merasa terlindungi dan mendapatkan rasa aman yang mungkin tidak didapatkan saat masa kanak-kanak.

  1. Cemburuan dan sering cemas

Saat menjalani hubungan percintaan yang selalu mendapatkan kasih sayang, mereka kerap mengalami cemburu dan sering cemas terhadap pasangan mereka. Karena sejak masa kanak-kanak kurang mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua, mereka akan menjadi lebih mudah untuk cemburu dan sering cemas.

  1. Selalu ingin mendapatkan kepastian

Mereka yang mengalami daddy issues haus akan menerima cinta dari seseorang. Hal ini dipicu dari rasa takut akan ditinggalkan. Saat menjalani hubungan percintaan mereka akan berulang kali menanyakan kepada pasangan mereka, seperti selalu bertanya apakah pasangan mereka masih mencintainya atau tidak.

  1. Ketakutan akan pengabaian

Perempuan yang mengalami daddy issues sering merasa takut diabaikan dengan orang lain. Ketakutan ini timbul dari pengalaman masa keci mereka, karena mereka kurang mendapatkan perhatian dari ayah. Dalam menjalani hubungan percintaan, perempuan yang mengalami daddy issues menjadi sangat peka terhadap hal-hal kecil yang dapat mereka anggap seperti bentuk pengabaian dari pasangannya, seperti telat beberapa menit saat membalas chat.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sosok ayah sangat berperan penting dalam tumbuh kembang sang anak. Ketidakhadiran figur ayah sangat berpengaruh dalam perkembangan emosional dan hubungan interpersonal anak ketika menginjak dewasa.

Kekurangan kasih sayang dan perhatian dari ayah dapat menimbulkan dampak pada hubungan percintaan anak perempuan, seperti mencari pasangan yang berusia lebih tua, mudah cemburu dan cemas, kebutuhan akan kepastian, serta ketakutan berlebih akan pengabaian. Oleh karena itu, penting untuk ayah atau calon ayah agar selalu memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap anak perempuannya agar tumbuh menjadi anak yang sehat secara fisik dan mental.

Author

Bagikan artikel ini

Artikel terkait