Pernahkah kalian merasa senang atau sedih ketika mendapat kabar dari idola kalian? Lalu, pernah juga terpikir kenapa kadang kita bisa merasa sangat dekat dan memiliki ikatan khusus dengan sosok idola? Kalau kata RAN, jauh di mata dekat di hati gitu, deh! Padahal kita tidak kenal dengan mereka dan, apalagi, mereka juga tidak kenal dengan kita sama sekali. Kenapa bisa begitu ya? Nah, istilah tepat untuk menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi adalah parasocial relationship!

Baca lebih lanjut

Pernahkah kamu suatu ketika berpikir, “Di masa depan nanti, aku akan berkarier dalam bidang apa ya?”. Ya, kamu tidak sendirian jika kamu pernah terbesit pemikiran seperti itu. Ketika saya masih di masa kuliah dulu, tentunya sudah lama sekali (tanpa perlu menyebutkan tahunnya), saya juga wondering, saya yang berkuliah di jurusan Psikologi ini mau berkarier dalam bidang apa ya? Apakah menjadi psikolog klinis, ataukah bekerja di perusahaan saja sebagai HRD yang konon katanya penghasilannya lebih besar dan stabil? Bagaimana saya harus mencari informasi yang bisa dipercaya untuk menentukan karier saya kelak?

Baca lebih lanjut

Katanya, generasi saya, Gen Z (lahir pada akhir 1990-an dan awal 2000-an) adalah generasi yang suka mengeluh. Kalau berkaca pada aktivitas di media sosial, khususnya Twitter, tak terhitung frekuensi teman-teman saya yang mengeluh di sana. Ada saja hal-hal yang menjadi keluhan mereka setiap saat, mulai dari masalah dengan keluarga, jalanan macet, sampai topik yang lagi trending. Meskipun mengeluh adalah hal lumrah, tetapi kebiasaan ini umumnya dipandang negatif. Maka tidak ada yang mau dicap sebagai tukang ngeluh. Jika dihadapkan pilihan, kita pasti memilih untuk terhindar dari teman atau rekan yang sering sambat. Lantas, dengan adanya nuansa negatif tentang mengeluh, mengapa hal itu sering terjadi?

Baca lebih lanjut