Di dunia yang makin bergerak cepat dan saling terkait secara digital saat ini, menemukan cara yang paling efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dalam hal ini, teknologi turut berperan penting. Salah satu hasil pengembangan teknologi yang mulai banyak dimanfaatkan untuk intervensi kesehatan mental adalah virtual reality (VR). Selama ini, VR lebih banyak dilihat sebagai perangkat game dan juga entertainment. Padahal, sejatinya VR memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis secara signifikan. Mari kita jelajahi bagaimana melangkah ke dunia virtual dapat membuka jalan menuju kesehatan mental yang lebih baik.
Lari dari Kenyataan
Kadang, saat hidup terasa sangat membebani pikiran kita, mencari tempat pelarian sementara dapat meringankan pikiran kita. VR memungkinkan kita untuk masuk ke realitas “alternatif”, memberikan kita kesempatan untuk mengesampingkan stressor yang kita hadapi di kehidupan sehari-hari. Riset menunjukkan bahwa pengalaman dalam VR dapat menimbulkan sense of presence yang dapat membuat kita terlepas sesaat dari hal-hal yang membuat cemas dan khawatir. Tidak hanya itu, terapi menggunakan VR telah ditemukan memiliki dampak yang positif dalam mengurangi gejala-gejala gangguan kecemasan, termasuk gangguan panik dan kecemasan sosial. Hal ini dapat terjadi mengingat melalui VR, kita dapat masuk ke “dunia lain” yang lingkungannya dapat menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
Terapi Kecemasan dan Fobia
Beberapa terapi psikologis tradisional menggunakan teknik paparan (exposure) untuk mengatasi gangguan kecemasan dan fobia. Melalui cara ini, klien dipaparkan oleh sejumlah hal yang (diduga) merupakan sumber kecemasan atau ketakutannya. Misalnya, dengan menampilkan gambar atau video laba-laba pada penderita arachnophobia (fobia laba-laba). Hal ini bertujuan agar klien perlahan dapat menghadapi ketakutannya, dengan harapan secara bertahap akan mengurangi ketakutannya yang ekstrem dan kadang irasional. Salah satu kunci keberhasilan teknik terapi ini adalah keamanan lingkungan di mana terapi itu dijalankan. Nah, melalui VR terapis dapat menciptakan lingkungan terapi yang aman dan juga terkontrol untuk mensimulasikan skenario-skenario yang dapat membangkitkan kecemasan/ketakutan, tetapi tetap dengan menjaga kesejahteraan emosional klien. Riset menunjukkan bahwa terapi paparan menggunakan VR merupakan teknik yang efektif dalam mengatasi sejumlah fobia, seperti fobia ketinggian.
Meningkatkan Mindfulness
Mempraktikkan teknik-teknik mindfulness dan relaksasi merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan mental. Dalam hal ini, VR dapat menjadi platform yang efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman imersif dan menenangkan yang memfasilitasi latihan mindfulness dan relaksasi. Melalui VR, kita dapat masuk ke “lingkungan” yang menampilkan suasana tentram, pemandangan indah, dan suara yang menenangkan. Lingkungan ini sangat mendukung untuk meningkatkan mindfulness dan membangkitkan pikiran yang peaceful. Riset menemukan adanya dampak positif dari intervensi mindfulness berbasis VR terhadap penurunan stress dan peningkatan kesejahteraan emosional.
Mengembangkan Empati
Empati berperan penting dalam membina hubungan baik dengan orang lain. Salah satu bagian penting dalam pengembangan empati adalah kemampuan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. VR dapat dimanfaatkan untuk melatih individu melihat sebuah situasi dari perspektif orang lain di sekitarnya. Dengan mensimulasikan sejumlah skenario dan cerita, VR dapat membantu individu untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman orang lain. Simulasi VR telah digunakan dalam sejumlah riset untuk meningkatkan empati dan menurunkan bias terhadap kelompok lain yang memiliki stigma negatif, seperti kelompok yg termarjinalkan. Dengan meningkatkan empati dan menurunkan prasangka, intervensi VR dapat berkontribusi dalam meningkatnya kesejahteraan mental, baik dalam tataran individu maupun sosial.
VR dengan cepat menjadi perangkat yang efektif untuk meningkatkan kesehatan psikologis. Meskipun demikian, masalah etika dan penggunaan VR yang tepat harus tetap menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, penting untuk secara bersamaan mengembangkan metode dan teknik terapi VR sambil menguji sejauh mana keamanan dan keberhasilan terapi tersebut dapat berjalan sesuai panduan etis yang berlaku. VR membuka pintu ke dimensi baru dalam perawatan kesehatan mental, di mana intervensi-intervensi inovatif dapat diberikan dengan cara-cara yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya.