Salah seorang psikolog melakukan konseling secara daring di area kerja yang terbuka. Pada sesi konseling tersebut, psikolog sempat menyebutkan identitas klien di awal sesi lalu memanggil dengan sapaan Bapak dan Ibu di sepanjang sesi konseling. Pertanyaan yang diberikan kepada klien, parafrase yang dilakukan untuk menanggapi klien cukup terdengar  jelas oleh orang di sekelilingnya. Selain itu, orang di sekitar juga bisa mendengar beberapa informasi mengenai klien termasuk alasan mencari bantuan. Apakah pelaksanaan sesi konseling bukan pada ruangan tertutup merupakan pelanggaran kode etik? Lalu informasi apa saja yang dimaksud dengan informasi rahasia?

Dalam bukunya yang berjudul “Guide to ethical practice in psychotherapy“, Andrew Thompson menyebutkan sejumlah informasi yang digolongkan sebagai informasi rahasia, yaitu status klien, jumlah pertemuan yang dilakukan, tipe layanan, hingga alasan klien menerima layanan. Informasi yang juga perlu dirahasiakan oleh psikolog juga mencakup kata-kata dan perilaku nonverbal yang ditunjukkan oleh klien selama proses terapi/sesi konseling, kata-kata dan perilaku nonverbal terapis dalam konteks terapi maupun di luar terapi, rencana intervensi hingga pandangan umum mengenai jalannya intervensi atau terapi.

Pada ilustrasi kasus, artikel, maka informasi mengenai kata-kata psikolog dalam sesi konseling berupa pertanyaan, parafrase, kalimat untuk menyimpulkan tidak terjaga karena bisa terdengar oleh orang lain yang tidak berkepentingan. Demikian pula dengan alasan klien menghubungi psikolog juga tidak lagi menjadi rahasia Jadi bisa disimpulkan bahwa kerahasiaan data dalam sesi konseling tersebut tidak terjaga atau secara singkat kerahasiaan bocor.

Sebagai bagian dari profesionalisme seorang psikolog, tempat sesi terbaik untuk berpraktik adalah di rumah sakit atau di ruang kerja psikolog. Beberapa batasan tempat dan ruang yang—mungkin—dilanggar adalah saat makan bersama dengan klien, atau saat berkendara dengan klien ke suatu tempat. Dengan melakukan konseling di luar ruangan praktik rumah sakit atau di ruang kerja psikolog, maka kerahasiaan data menjadi rentan dilanggar. Pada ilustrasi di atas, konseling di area kerja dan mungkin juga pujasera — yang terdengar oleh pihak lain — merupakan bentuk pelanggaran profesionalisme sebagai psikolog.

Lalu mengapa seorang psikolog harus menjaga kerahasiaan informasi dan sesi konseling? Dalam artikelnya mengenai pentingnya menjaga privasi klien, Donner dkk. menjelaskan bahwa psikolog terpanggil untuk melakukan kewajiban profesional dengan menjaga privasi dan memberikan penghormatan dan harkat martabat klien termasuk terhadap privasi, kerahasiaan dan penentuan diri yang ditunjukkan oleh klien.

Selain itu, menjaga kerahasiaan juga menjadi bentuk profesionalisme dan integritas profesi psikolog. Menjaga kerahasiaan informasi turut berkontribusi dalam membangun kepercayaan klien kepada psikolog, sehingga klien bisa dengan leluasa menceritakan masalah yang dihadapinya.  Hubungan yang dilandasi dengan kepercayaan juga menjadi awal hubungan therapeutic alliance klien-konselor untuk mencapai tujuan konseling yang ditentukan.

Apa yang harus dilakukan untuk memastikan kerahasiaan klien dapat terjaga dengan baik?

  • Menginformasikan kepada klien mengenai kerahasiaan pada awal konseling, saat klien memberikan persetujuan/consent mengenai konseling yang akan dilaksanakan. Klien juga perlu diberikan informasi bahwa pada kondisi tertentu, psikolog akan membuka rahasia, misalnya ide untuk bunuh diri yang perlu diberitahukan kepada wali atau significant others.
  • Memilih ruang atau tempat konseling yang sesuai untuk jalannya konseling, terutama tempat tertutup yang bisa memaksimalkan menjaga kerahasiaan klien.

Sebagai penutup, kita perlu terus mengingat bahwa keberhargaan klien menjadi salah satu komponen dalam konseling  yang signifikan dan perlu dijaga dengan menjaga kerahasiaan klien.

 

Confidentiality is the essence of being trusted

-Billy Graham

Author

  • Sandra Sutanto

    Full time lecturer at Faculty of Psychology UPH Child Psychologist at Klinik Anugerah GKI Gading Serpong Field of interest : Developmental & Health Psychology, Parenting

    View all posts
Bagikan artikel ini

Artikel terkait