Depresi dan kecemasan merupakan masalah psikologis yang umum dihadapi oleh orang dewasa. Diperkirakan bahwa orang dewasa mengalami sekitar 25% gangguan depresi dan 10-20% mengalami gangguan kecemasan. Trauma masa kanak-kanak pada orang dewasa di Amerika disebabkan oleh 13,5% pelecehan verbal, 9,6% kekerasan fisik, dan 9,3% pelecehan seksual. Studi sebelumnya secara konsisten menemukan bahwa trauma masa kanak-kanak meningkatkan kerentanan seseorang mengalami depresi dan kecemasan pada usia dewasa awal.
The life cycle model of stress merupakan suatu model yang bertujuan untuk memahami kemungkinan adanya hubungan antara trauma masa kanak-kanak dan kerentanan masalah psikologis pada fase akhir kehidupan. Seperti yang kita ketahui bahwa usia dewasa berkaitan dengan tantangan-tantangan kehidupan terkait kesehatan fisik, kemampuan sensorik, pensiunan, penyempitan jaringan sosial, penurunan kognitif, dan peningkatan kesadaran akan kematian yang mengakibatkan kelemahan sehingga orang-orang yang mengalami trauma masa kanak-kanak akan lebih rentan terhadap kemunculan gangguan psikologis di fase akhir kehidupan.
Sistem kelekatan (attachment) merupakan sistem perilaku yang terwujud ketika seseorang dihadapkan pada ancaman yang dapat dikaitkan dengan dampak trauma interpersonal pada masa kanak-kanak. Sistem kelekatan ini bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan oleh individu melalui pendekatan aktual atau imajiner dengan figur yang melekat seperti pasangan, anak, saudara kandung, teman dan lainnya. Terdapat 3 jenis kelekatan yaitu secure attachment, anxious attachment, dan avoidant attachment.
Studi di Belgia berupaya untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hubungan antara trauma masa kanak-kanak dan kecemasan serta depresi pada fase kehidupan akhir yang dimediasi oleh sistem kelekatan individu. Partisipan merupakan 81 orang dengan usia rata-rata 74 tahun. Instrumen yang digunakan adalah: (1) The Childhood Trauma Questionnaire–Short Form (CTQ-SF) yang mengukur trauma masa kanak-kanak; (2) The Experiences in Close Relationship – Revised (ECR-R) mengukur 2 dimensi kelekatan yaitu anxious attachment dan avoidant attachment; (3) The Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS-A) serta The Geriatric Depression Scale (GDS) mengukur kecemasan dan depresi.
Studi tersebut menunjukkan bahwa hampir setengah partisipan mengalami setidaknya satu jenis trauma. Trauma masa kanak-kanak khususnya pengabaian secara emosional memiliki keterkaitan dengan kecemasan dan depresi pada fase akhir kehidupan yang dimediasi oleh efek anxious attachment di mana individu dengan tipe kelekatan ini cenderung melihat diri mereka sebagai orang yang tidak kompeten dalam menghadapi tantangan hidup dan sangat sensitif terhadap penolakan dan pengabaian dari orang-orang terdekat. Dengan kata lain, individu yang memiliki anxious attachment akan lebih mudah merasa diabaikan ketika orang-orang terdekatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan emosionalnya.
Artikel ini merupakan ringkasan dari artikel ilmiah “Ghosts from the past? The association between childhood interpersonal trauma, attachment and anxiety and depression in late life” oleh van Assche, van de Ven, Vandenbulcke, & Luyten, yang dipublikasikan diterbitkan di jurnal Aging & Mental Health.