Usia keemasan atau golden age merupakan periode yang terjadi ketika anak masih berada di masa usia dini, yaitu ketika anak berusia 0-6 tahun. Pada masa golden age inilah otak berkembang pesat (eksplosif). Sejak lahir, otak anak tidak membentuk sel saraf otak kembali, namun pada masa ini terjadi penutupan akson sel saraf dan pembentukan hubungan antar sel, di mana dua hal tersebut berperan penting terhadap kecerdasan anak. Penelitian menyebutkan bahwa kapabilitas kecerdasan manusia terjadi atau terbentuk dengan pesat pada awal kehidupan. Lebih spesifiknya, 50% diantaranya terbentuk ketika manusia berusia 4 tahun, dan mencapai 80% pada usia 8 tahun. Lalu, bagaimana peran orangtua dalam mengoptimalkan usia emas anak?
Pada masa usia dini ini, terlebih ketika anak memasuki pendidikan formal, seringkali orang tua menuntut anak agar berprestasi seperti penguasaan dalam membaca, menulis, dan menghitung. Akan tetapi, tekanan-tekanan tersebutlah yang dapat menyebabkan stres akademik pada anak usia dini. Padahal, pada masa ini seharusnya orang tua memahami potensi yang ada pada anak dan mendampingi anak pada masa golden age agar dapat melaluinya dengan optimal.
Upaya apa yang dapat dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan periode golden age ini? Pertama, tentunya yaitu pemenuhan nutrisi yang baik. Beberapa nutrisi penting yang bermanfaat untuk pembentukan sistem saraf pusat termasuk otak bayi yaitu vitamin D, kalsium, Zat Besi, dan DHA. Sedangkan makanan yang baik untuk perkembangan otak contohnya yaitu ikan dan sayuran hijau. Adapun nutrisi yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya pada usia 0-2 tahun adalah ASI (Air Susu Ibu). Karena ASI mengandung banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak seperti DHA, AA, Omega 6, dan lainnya, di mana kandungan-kandungan tersebut juga berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak.
Selain itu, dalam optimalisasi periode golden age ini, orang tua juga harus memberikan perlakuan positif terhadap anak. Perlakuan positif yang dimaksud antara lain seperti pemenuhan kasih sayang, pemberian penghargaan, maupun motivasi kepada anak. Perlakuan positif yang diberikan kepada anak secara berulang, akan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya pemberian stimulus yang diulang-ulang dan beragam akan membantu perkembangan otak anak, karena sesungguhnya saraf-saraf otak pada anak menunggu pengalaman-pengalaman dari stimulus baru yang akan diberikan.
Pengalaman dapat diperoleh anak usia dini melalui alat inderanya, seperti pengalaman baru berupa suara yang ditangkap oleh indera pendengaran dapat diperkenalkan kepada anak sejak masih dalam kandungan. Suara yang dimaksud seperti musik klasik dan bacaan Al-Qur’an yang telah diteliti mampu menstimulasi kecerdasan otak, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi dan banyak lagi efek positif lainnya. Upaya yang perlu menjadi perhatian orang tua selanjutnya yaitu peran orang tua dalam memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap anak. Hal ini dapat berupa menjaga anak agar terhindar dari bahaya penyakit, cedera, dan racun terutama yang berasal dari apa yang anak makan dan minum.
Dari apa yang sudah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa periode golden age ini adalah masa yang luar biasa. Di periode ini, otak anak dapat berkembang pesat sehingga dapat dimanfaatkan orang tua untuk membentuk anak menjadi pribadi yang luar biasa pula. Tentunya dalam perjalanan selama golden age ini, orang tua diharapkan mau dan mampu memberikan yang terbaik. Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk menerima anak dengan segala keunikan dan potensi yang beragam pada setiap individunya.