Perkembangan pesat teknologi dan semakin derasnya arus informasi membuat manusia, secara sadar maupun tidak, menjadi sangat lekat dengan ponsel/gadget, mulai dari anak-anak hingga lansia. Pada dasarnya, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari perkembangan teknologi. Namun, jika digunakan secara berlebihan, seperti munculnya perilaku phubbing, tentu akan berdampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam relasi pernikahan.

Baca lebih lanjut

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel berjudul “Kajian Psikologis Operasi Militer Khusus Rusia (Bag. 1): Kebutuhan Rasa Aman“. Para penulis hendak menjelaskan latar dari Rusia. Sebagaimana psikologi melihat tingkah manusia, begitupun dengan operasi militer khusus ini. Setidaknya mencoba memahami gejalanya berdasar psikologi. Tulisan Bagian pertama tersebut setidaknya memetakan tiga gejala, yakni identitas Rusia, Westernisasi Rusia di masa lalu, dan pengalaman pahit perang besar/Perang Patriorik Raya I/II.

Baca lebih lanjut

“Stres”, makhluk apakah itu? Hampir setiap orang pernah menyebutnya. Stres ada dan dibutuhkan bagi manusia untuk bertumbuh dan berkembang. Ia adalah bagian dari kehidupan. Beberapa keadaan dapat menjadi sumber stres yang bersifat terus menerus dan melelahkan, seperti relasi yang negatif dengan keluarga dan teman sehari-hari, aktivitas sekolah/akademis/pekerjaan, perilaku diskriminatif, dsb. Beberapa juga berkaitan dengan rutinitas harian seperti kemacetan, hal-hal administrasi, keamanan di lingkungan rumah atau lingkungan tempat seseorang beraktivitas. Beberapa kejadian juga bersifat di luar kontrol manusia, seperti kematian dan bencana.

Baca lebih lanjut

Kematian akan dialami oleh setiap makhluk hidup, cepat atau lambat. Selama ini kita terpola dengan pandangan atau asumsi bahwa anak yang akan mengurus orang tua di saat tua dan orang tua yang akan meninggal terlebih dahulu. Tidak pernah terbersit dalam pemikiran kita bahwa orang tua ditinggalkan oleh anak, dan menjadi pihak yang harus mengurus proses pemakaman dan mengalami duka ditinggalkan oleh anak yang dikasihi.

Baca lebih lanjut
Antisosial

“Ansos”, yang merupakan akronim dari kata “antisosial”, telah menjadi kata yang viral dan umum terlontar di antara kalangan generasi muda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Istilah “antisosial” sering dijadikan labelling bagi orang yang sering menyendiri, susah bergaul, bahkan cenderung menghindar atau jarang bersosialisasi dengan orang lain. Namun, apakah benar demikian yang disebut dengan antisosial?

Baca lebih lanjut

Emosi sosial menjadi penilaian terhadap cara berperilaku, berpikir, dan berperasaan dalam berinteraksi antar sesama manusia. Salah satu yang termasuk kelompok emosi sosial dalam konteks interpersonal yaitu rasa malu. Rasa malu dapat dijadikan sebagai barometer moral yang mengindikasikan baik atau buruknya perilaku dan karakter seseorang, yang digunakan untuk mendapatkan feedback dari publik sebagai penerimaan sosial untuk mencegah adanya social exclusion atau pengucilan sosial.

Baca lebih lanjut

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Oleh karena itu, orang tua umumnya ingin mengetahui setiap aspek kehidupan anak, seperti bagaimana proses belajarnya di sekolah, dengan siapa saja ia berteman, dan apa masalah yang sedang sedang dialami anak, agar orang tua dapat memastikan anak mereka dalam kondisi yang baik. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, anak ternyata semakin membutuhkan privasi di dalam hidupnya. Kebutuhan ini umumnya akan semakin intens saat anak memasuki usia remaja.

Baca lebih lanjut

Dalam hidup ini, stres akan muncul ketika individu merasa bahwa tuntutan yang diberikan oleh lingkungan (atau bahkan dirinya sendiri) sudah melebihi kapasitas. Maka itu, diperlukan strategi penyelesaian masalah yang diharapkan bisa meminimalisir stres. Terdapat beragam strategi yang mampu membantu individu untuk mencapai keadaan tersebut. Salah satunya adalah “healing”. Istilah “healing” ini menjadi topik perbincangan hangat generasi muda di media sosial beberapa waktu belakangan ini. Healing menjadi cara populer kaum muda untuk beradaptasi dengan situasi stres. Pertanyaannya, apakah upaya tersebut merupakan langkah yang tepat, atau malah tidak menyelesaikan masalah?

Baca lebih lanjut

Peperangan apapun alasannya tetap menjadi bencana kemanusiaan. Banyak hal buruk akan muncul dan pada akhirnya luka fisik dan psikologis akan membekas. Tulisan ini dibuat dalam suasana peperangan di Eropa Timur, antara Rusia dan Ukraina. Rusia menggelar operasi militer khusus terhadap Ukraina dengan beberapa alasan. Tulisan ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama mengenai mengenali Rusia secara singkat dan padat, sekaligus pengalamannya sebagai bangsa. Artikel kedua akan dilanjutkan dengan penjelasan secara psikologis gejala perang ini.

Baca lebih lanjut
kiasu

Salah satu restoran yang baru dibuka di Jakarta mendapatkan perhatian karena makanan yang terkenal enak dan tempat tersebut memiliki spot yang instagrammable. Antrean pengunjung mengular menjelang restoran dibuka sudah menjadi pemandangan yang wajar. Hal tersebut juga mungkin sering ditemui ketika salah satu brand gawai terkenal memperkenalkan produk terbarunya. Akan ada banyak orang yang mengantre di malam sebelumnya bahkan bersedia untuk bermalam/mendirikan kemah di depan toko. Bagi sebagian orang, perilaku tersebut dikategorikan sebagai “kiasu“.

Baca lebih lanjut