Mengenal Metode Pengukuran Ecological Momentary Assessment untuk Memprediksi dan Mencegah Perilaku Self-Harm

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2021 merilis data yang cukup mengkhawatirkan tentang tingginya angka kematian akibat bunuh diri. Lebih dari 700 ribu orang meninggal dalam setahun di seluruh dunia akibat bunuh diri, membuatnya menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Kajian tentang perilaku bunuh diri telah menjadi perhatian di bidang ilmu Psikologi. Dalam mengkaji berbagai kasus bunuh diri, sejumlah peneliti membagi perilaku tersebut menjadi dua jenis, yaitu self-injurious thoughts and behaviours (SITB) dan non-suicidal self-injury (NSSI). Apa beda keduanya dan bagaimana para peneliti memahami pemikiran dan perilaku melukai diri sendiri yang dapat mengarah pada bunuh diri?

SITB adalah perilaku yang mencakup pemikiran untuk bunuh diri serta upaya untuk bunuh diri; sedangkan, NSSI merupakan perilaku menyakiti atau melukai diri sendiri, tanpa ada niatan untuk bunuh diri. Banyaknya kasus SITB dan NSSI membuat para peneliti mencoba melalukan kajian serta mencari informasi yang berharga terkait faktor risiko dan pencegahannya. Namun, kemajuan dalam penelitian mengenai SITB dan NSSI belum sepenuhnya maksimal. Ada beberapa aspek dari hasil penelitian yang masih kurang dipahami, sehingga SITB dan NSSI sulit untuk diprediksi, terlebih lagi dicegah.

Salah satu masalah terbesarnya adalah karena para peneliti lebih menyukai penelitian dengan pendekatan deduktif dibandingkan dengan observasi. Para peneliti lebih cenderung berfokus pada penggunaan pertanyaan laporan diri jangka panjang dan retrospektif untuk mengukur SITB. Akibatnya, muncul sejumlah keterbatasan informasi dasar terkait SITB, seperti, penjelasan tentang apa yang menjadi pemicu pikiran melukai diri sendiri dan faktor apa yang memprediksi transisi dari pemikiran menjadi perilaku melukai diri sendiri. Oleh karena itu, sejumlah peneliti mendorong adanya terobosan baru dalam upaya pengukuran SITB yang lebih dapat diandalkan.

Berkembangnya metode pengukuran dengan teknik Ecological Momentary Assessment (EMA) menawarkan cara baru dalam mengukur sebuah perilaku dan proses psikologis. EMA merupakan metode pengukuran perilaku dan pengalaman partisipan dengan menggunakan sekumpulan data yang diambil berulang secara real time pada situasi dan lingkungan nyata sehari-hari. Metode ini berbeda dengan pengambilan data menggunakan kuesioner ataupun wawancara yang dilakukan dalam satu waktu tertentu dan mungkin dilakukan pada momen yang kurang alamiah. Penggunaan metode EMA telah terbukti sangat berguna dalam memperoleh informasi termasuk tentang topik yang sensitif. Sehingga, metode ini dinilai cocok untuk mengukur SITB karena terjadi secara real time.

Untuk menguji keandalan dan kesahihan metode EMA dalam mengukur SITB dan NSSI, sebuah studi dilakukan pada sejumlah remaja dan dewasa awal yang memiliki catatan perilaku melukai diri sendiri. Dalam penelitian tersebut, partisipan diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan mengenai pikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri, serta perilaku-perilaku berisiko yang berpotensi melukai diri sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dikirimkan pada sejumlah titik waktu dalam sehari selama 14 hari melalui komputer genggam yang dibawa oleh partisipan selama mereka menjalani kegiatan sehari-hari.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode EMA dianggap layak untuk digunakan dalam penelitian SITB dan NSSI. Tim peneliti menyampaikan bahwa informasi mengenai SITB pada partisipan melalui EMA menghasilkan data yang dialami secara real time, yang tidak tersedia pada penelitian-penelitian sebelumnya. Selain itu, melalui metode EMA juga dapat dilihat bahwa orang yang melukai diri sendiri melaporkan setidaknya satu kali pemikiran terkait NSSI per harinya. Walaupun demikian, pemikiran untuk menyakiti diri tersebut jarang disertai dengan pemikiran untuk bunuh diri. Selain itu, metode EMA juga mampu mengidentifikasi faktor yang memprediksi kejadian pemikiran melukai diri sendiri mengacu kepada perilaku self-harm.

Kesimpulannya, metode Ecological Momentary Assessment (EMA) memiliki kemampuan menunjukkan temuan penelitian yang tidak dapat dilihat melalui metode penelitian sebelumnya. Kelebihan ini mencakup apa yang terjadi secara real time, faktor yang akan terjadi, dan pencegahan dari perilaku melukai diri sendiri. Walaupun masih menggunakan metode laporan diri atau self-report, pengukuran menggunakan metode EMA dapat meminimalisir bias ingatan dan mampu meningkatkan reliabilitas alat ukur karena pengambilan data dalam pengaturan yang alami dan real time.

 

Artikel ini merupakan ringkasan dari artikel ilmiah “Revealing the Form and Function of Self-Injurious Thoughts and Behaviors: A Real-Time Ecological Assessment Study Among Adolescents and Young Adults” oleh Nock, Prinstein, & Sterba (2009) yang diterbitkan di Journal of Psychopathology and Clinical Science.

Author

Bagikan artikel ini

Artikel terkait