Video Games dan Dampak Positifnya terhadap Kesejahteraan Psikologis

Bermain video games bisa menjadi salah satu alternatif hiburan di tengah berbagai pembatasan aktivitas selama masa pandemi yang berkepanjangan ini. Lembaga data statistik konsumen Statista mencatat adanya kenaikan durasi dalam bermain video games selama pandemi Covid-19. Secara global, masyarakat menghabiskan waktu 39% lebih banyak untuk bermain video games dibandingkan sebelum pandemi. Selama ini, bermain video games sering dianggap sebagai aktivitas yang hanya membuang waktu, kekanak-kanakan, bahkan bisa mengganggu kesejahteraan psikologis. Lalu, jika memang demikian, perlukah kita khawatir dengan terjadinya peningkatan durasi bermain video games selama pandemi ini?

Nyatanya, dampak psikologis dari bermain video games tidak seburuk yang dimitoskan selama ini. Dalam artikel ilmiahnya yang diterbitkan tahun 2019 lalu, Halbrook dkk. menjelaskan bahwa bermain video games dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, baik itu pada anak-anak maupun dewasa. Mereka menuliskan tinjauan terhadap sejumlah hasil penelitian sebelumnya mengenai bagaimana dan kenapa bermain games dapat memiliki dampak positif bagi kesehatan mental manusia. Dalam artikel tersebut, dijelaskan tiga temuan utama mengenai kaitan antara bermain video games dengan kesejahteraan psikologis. Pertama, bermain video games dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas sosial, baik yang berbentuk kooperatif maupun kompetitif. Keterlibatan dalam aktivitas sosial ketika bermain video games ini berkaitan dengan sejumlah aspek kesejahteraan psikologis. seperti kepuasan terhadap hidup dan perasaan kompeten. Selain itu, aktivitas sosial yang ditemukan di dalam video games juga memicu gamers untuk menunjukkan perilaku prososial. Anak-anak yang bermain video games yang melibatkan perilaku prososial menunjukkan kemampuan untuk bekerjasama, berbagi, dan menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Poin kedua dalam artikel tersebut menyinggung tentang kekerasan dalam video games. Dalam hal ini, Halbrook dkk. mengatakan bahwa hasil-hasil penelitian sejauh ini belum dapat menyimpulkan dengan jelas adanya pengaruh bermain video games kekerasan terhadap kecenderungan melakukan tindak kekerasan. Hal ini bertolak belakang dengan kepercayaan sebagian orang tentang dampak video games kekerasan terhadap agresivitas pemain. Kalaupun ada kaitan antara keduanya, perilaku kekerasan yang terjadi lebih dipengaruhi oleh faktor lain, seperti tingkat depresi, paparan terhadap kekerasan di dalam keluarga, sifat kepribadian antisosial, dan pengaruh rekan sebaya. Intinya, perilaku agresif yang ditunjukkan para gamers bukan semata-mata disebabkan oleh video games kekerasan itu sendiri. Bahkan, video games kekerasan yang melibatkan aktivitas sosial di dalamnya justru dapat meningkatkan perilaku prososial pemainnya, terutama jika game-nya dimainkan secara kooperatif dengan orang lain.

Terakhir, kesejahteraan psikologis dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis melalui aktivitas dan interaksi fisik. Sejumlah games yang menuntut pemainnya untuk melakukan interaksi secara fisik dengan permainan yang sedan ditampilkan di layar (biasa disebut sebagai “exergame”) dapat meningkatkan performa fisik, seperti keseimbangan, fleksibilitas, level oksigen maksimal, dan denyut jantung. Tidak hanya itu, sejumlah exergames yang biasanya dimainkan pada konsol Nintendo Wii ataupun Xbox Kinect mendorong aktivitas fisik yang dinilai lebih menyenangkan ketimbang olahraga pada umumnya, sehingga dapat menurunkan gejala psikologis, seperti depresi.

Dari ketiga poin di atas, dapat dipahami bahwa video games tidak selamanya berdampak negatif seperti yang selama ini dipikirkan banyak orang. Agar bermain video games dapat bermanfaat bagi kesehatan mental kita, kuncinya adalah motivasi dan keterlibatan sosial dan fisik yang ditawarkan oleh games yang dimainkan. Serta, tidak lupa untuk membatasi durasi bermain agar efek positif bermain video games dapat kita rasakan secara lebih optimal.

 

Artikel ini merupakan ringkasan dari artikel ilmiah “When and How Video Games Can Be Good: A Review of the Positive Effects of Video Games on Well-Being” oleh Halbrook, O’Donnell, & Msetfi (2019) yang diterbitkan di jurnal Perspectives on Psychological Science.

Author

  • Sunu Bagaskara

    Sunu Bagaskara adalah staf pengajar dan peneliti di Fakultas Psikologi Universitas YARSI dengan kajian di bidang Psikologi Sosial, Psikologi Lalu-lintas, dab Sosial Kognitif

    View all posts
Bagikan artikel ini

Artikel terkait