Bermain video games bisa menjadi salah satu alternatif hiburan di tengah berbagai pembatasan aktivitas selama masa pandemi yang berkepanjangan ini. Lembaga data statistik konsumen Statista mencatat adanya kenaikan durasi dalam bermain video games selama pandemi Covid-19. Secara global, masyarakat menghabiskan waktu 39% lebih banyak untuk bermain video games dibandingkan sebelum pandemi. Selama ini, bermain video games sering dianggap sebagai aktivitas yang hanya membuang waktu, kekanak-kanakan, bahkan bisa mengganggu kesejahteraan psikologis. Lalu, jika memang demikian, perlukah kita khawatir dengan terjadinya peningkatan durasi bermain video games selama pandemi ini?

Baca lebih lanjut

Kasih sayang merupakan kata yang tak asing bagi kita semua, dalam mengungkapkan rasa peduli yang lebih, terutama pada orang yang membutuhkan. Dalam dunia psikologi, kasih sayang dimaknai sebagai adanya rasa tersentuh dan kemudian memunculkan keinginan membantu orang lain yang menderita. Rasa kasih sayang ini sangat penting dalam kehidupan bersosial masyarakat, khususnya di masa pandemi yang berlangsung nyaris dua tahun ini. Seperti yang kita ketahui, kondisi selama pandemi sangat berefek pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah meningkatnya masalah kesehatan mental. WHO memaparkan bahwa kebijakan untuk isolasi dan karantina diri  sejauh ini berdampak pada berbagai aktivitas sehari-hari yang secara lebih lanjut menyebabkan kesepian, cemas, depresi, insomnia, masalah ketergantungan alkohol dan penggunaan narkoba, hingga melukai diri dan melakukan bunuh diri. Adanya rasa kasih sayang dapat membantu diri sendiri dan orang lain dalam menjaga kesehatan mental selama masa pandemi ini. Sayangnya, meskipun kasih sayang terbukti memiliki manfaat yang luar biasa, banyak dari kita

Baca lebih lanjut

Memiliki anak seringkali dianggap menjadi salah satu sumber kebahagiaan bagi pasangan menikah. Apalagi bagi pasangan yang tinggal di lingkungan dengan nilai pro natalis (mendukung kelahiran) yang kuat seperti Indonesia. Namun demikian, ternyata sebuah riset empiris yang dilakukan di Jerman menunjukkan bahwa tidak selalu pasangan orangtua lebih bahagia dibandingkan pasangan yang tidak memiliki anak. Penelitian tersebut dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengapa kehadiran anak tidak berdampak pada meningkatnya kebahagiaan pada orangtua. Secara khusus, penelitian yang diterbitkan tahun 2014 tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana cost yang dikeluarkan dalam membesarkan anak berperan dalam menurunkan kepuasan hidup. Lalu, mengapa kehadiran anak yang secara umum dianggap mendatangkan kebahagiaan, tetapi yang terjadi justru sebaliknya?

Baca lebih lanjut

Hari ini, paling tidak ada dua aspek sangat krusial yang paling penting dalam kehidupan manusia, khususnya kehidupan manusia modern. Pertama, oksigen. Kedua, artifical intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Mungkin terdengar berlebihan. Akan tetapi, bisa jadi tidak juga jika kita merefleksi hari-hari dalam kehidupan kita. Kita mendapat rekomendasi makanan di aplikasi ojek daring, mendapat rekomendasi film yang sesuai dengan selera kita saat menonton film di aplikasi Netflix, mendapat rekomendasi lagu di aplikasi Spotify, jalan yang lebih lancar untuk dilalui dari aplikasi Google Maps atau Waze, dan sebagainya. Hidup kita menjadi lebih mudah, semua berkat teknologi AI. 

Baca lebih lanjut

Kita sering mendengar istilah “ramah anak” yang dikaitkan dengan objek lain seperti “mainan ramah anak” ataupun “ruang ramah anak”. Sayangnya, meski sering kita dengar tak banyak yang memahami arti “ramah anak” sehingga konsep yang terdengar catchy ini sulit kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, penelitian atau bahkan kebijakan publik. Tulisan ini merupakan bagian pertama dari total tiga artikel yang menjelaskan serba-serbi ruang ramah anak dan implikasinya bagi dunia penelitian dan kebijakan. Pada artikel pertama ini, kita akan sejenak memundurkan waktu guna mengenali sejarah dan definisi konsep “ramah anak” secara umum.

Baca lebih lanjut

Perbedaan generasi, atau lebih dikenal sebagai generation gap, masih menjadi topik perbincangan yang hangat dibahas dalam dunia kerja. Dua generasi yang kini mendominasi usia produktif di dunia kerja, yaitu Generasi X dan Generasi Milenial kerap diperbandingkan dalam satu dan lain hal. Bagaimana kedua generasi tersebut dipandang dari sudut pandang sejumlah aspek yang bersinggungan dengan performa kerja mereka?

Baca lebih lanjut